Senin, 24 Maret 2014

OS: RahmaYakaNikki

Haiiiihhhh! Amanda kembali dengan ke-randoman yang baru!

Kali ini pengen ngerjain Rahma, khukhukhu. Sweetsland vakum dulu ya, buntu ide sih. Oh iya, fic ini berasal dari ke-frustasi-an Rahma main Yume Nikki, sedangkan Ayaka dengan santainya menyelesaikan Yume Nikki dalam beberapa jam. HAH! Oiya, judulnya kalo ditranslate jadi Rahma-Ayaka Diary ya, wakakak.
Yaudahlah, siapa yang seneng dengerin gue ngebacot. Lanjut!

Disclaimer: Yume Nikki punya Kikiyama. Semua tokoh disini milik diri mereka sendiri (?)

"AAAAAAAARGH!!!!!" Rahma getok-getok meja. Frustasi karena ditangkep Toriningen. Dengan ga woles dia memencet tombol 9. Beberapa detik kemudian, dia baru nyadar kalo dia punya Medamaude. Walhasil dia (hampir mau) gigit layar laptopnya. Molly yang ikut nonton di sebelahnya langsung kabur ketakutan. Masih dengan emosi, Rahma kembali mengarahkan Madotsuki ke tempat tidur. Begitu masuk ke dunia mimpi, mama Rahma pulang.

"Dek, belajar dong." Suruh Mama Rahma. Rahma ngeles, pura-pura ngantuk.
"Aku mau tidur aja ma. Udah ngantuk."
"Yaudah sana."

Dan Rahma memakai medamaude, balik ke nexus. Loading sebentar, lalu menghentak-hentakkan kakinya emosi.

'FUUUUUUCK! KENAPA MALAH PAKE MEDAMAUDE!'

Lalu mijitin arrow key, sampe Madotsuki muter-muter kayak baling-baling kerasukan, sampe pintu-pintu sweatdropped, sampe mamanya Rahma kebingungan. Masih dengan emosi, Rahma pencet 9. Save, close, matiin laptop. Masih emosi. Melakukan kegiatan-kegiatan sebelum tidur (males dijabarin satu-satu -_-), Rahma masih kebayang segala event Yume Nikki yang bikin dia emosi. Begitu semuanya beres, segera Rahma lompat ke kasurnya. Main handphone bentar, dan langsung tepar.

Tanpa alasan jelas, Rahma bangun. Guling-guling bentar di kasur, terus keluar kamarnya. Ga ada angin-ga ada petir-ga ada badai-ga ada Ao, Di luar kamar Rahma udah penuh benda-benda ga jelas, bejejer kayak angka-angka di jam. Pertama ada Tai. Ga jelas kenapa bisa ada tai disitu. Kedua ada Boneka Rillakkuma. Di bagian angka tiga ada buku. Selanjutnya, ada laptop. Selanjutnya Gitar, Semangka, Dadu, Bantal, Sarung tangan, earphone, dan kacamata berjejer. Sementara, di depannya ada tempat tidur.

Rahma bengong sebentar.
'Kok berasa De Javu....'

Karena kepo, Rahma ngambil buku. Begitu tangannya nyentuh buku itu, sekitarnya langsung berubah. rahma ada di dalam ruangan yang kecil. Di belakangnya ada buku tadi. Di dinding di depannya ada soal.

2a + 8a x 12 a = 98
berapakah nilai a?

Rahma langsung ga mood. Di pegangnya lagi buku tadi. Tapi Rahma malah pindah ke tempat lain, yang ini mirip taman. Rahma muter-muter di taman itu, sampe dia ketemu orang lain. Disamperinya orang itu, dan ternyata dia adalah AYAKA?

"Hey Rehmey!" Ayaka nyengir. Rahma yang denger sapaan itu langsung yakin kalo ini Ayaka, bukan kw-an.
"Hei. Ini dimana sih? Kok gaje."
"Ga tau juga. Tapi aku daritadi nemu benda-benda ga jelas, abis itu aku dapet effect."

Nah.

Bener kan.


Kampret.


Rahma langsung cubit pipinya. Walhasil dia balik ke kamar. Rahma mau keluar, tapi dia balik ke tempat yang banyak benda ga jelas tadi. Dengan bersungut-sungut Rahma ngambil sarung tangan, langsung dipake di tangannya.

Dan tanpa alasan yang jelas, di tangannya udah ada pisau.

Rahma langsung nyengir setan. Dia mendekati semangka, lalu menebasnya. Semangkanya ilang. Rahma langsung kabur ke benda lainnya, dia menghampiri dadu. Ditebasnya, lalu dadu itu berubah jadi Pak Umar, orang yang sangat dibenci Rahma. Langsung dihunuskan pisaunya ke Pak Umar, pokoknya Rahma langsung bunuh. Benda-benda disana juga ditebasnya satu persatu. Saat Rahma menebas bantal, bukunya berubah jadi Ayaka yang di kepalanya tumbuh kuping kucing dan ada ekornya.

"Kamu kenapa tiba-tiba keluar disitu? Bukannya tadi kamu di buku?" Rahma sweatdropped. Mau nebas Ayaka, tapi ga jadi.
"Kan sama kayak Yume Nikki, dunianya nyambung-nyambung." Ayaka membalas dengan santai. Lalu Ayaka menarik kuping kucingnya dan berubah jadi telor. Rahma diem aja ngeliat Ayaka meletakkan telur itu di tengah ruangan.
"Ayo Rah, Aku udah nemu 21 effect nih. Tambah Knife-mu jadi 22. Sisanya kamu yang lanjutin ya." Lalu Ayaka tepar di sebelah telor. Dan ga ada Ao, ga ada Blockman maupun Squatto, 20 telor lainnya udah muncul melingker. Rahma cuekin dan langsung menebas boneka rillakkuma yang berubah jadi stoplight berkaki. Stoplight itu yang tadinya lampunya warna hijau, berubah jadi lampu merah. Rahma beku di tempat.

MATI.

MATI. GIMANA INI.


Rahma berusaha gerak tapi ga bisa. Stoplight itu berhenti di depan Rahma. Lampunya berubah jadi hijau. Rahma cengo bentar. Lalu berusaha nebas stoplight itu. Pisaunya hampir kena stoplight itu, lampunya langsung berubah jadi merah. Stoplightnya mundur selangkah, terus ganti lampu hijau. Ga sampe sedetik, ganti lagi lampu merah. Dan stoplight itu tarus ganti-ganti warna lampunya, bikin Rahma hampir ngamuk.

JLEB!

Gara-gara tingkat kemarahannya yang maksimum, Rahma berhasil menebas stoplight itu dengan kecepatan bunyi. Kecepatan cahaya terlalu lebay soalnya. Dan stoplight itu berubah jadi telor. Rahma yang tingkat kemarahannya masih overdose, Rahma langsung menebas semua benda disana dengan ga woles. Dan begitu benda-benda disana sudah kandas, bahkan TAI pun juga dibabat sama Rahma, Rahma langsung tepar. Pingsan. Tunggu, masih tersisa Kasur, karena Rahma tebas berkali-kali dia gak mau hilang. Saat dia jatuh, Pisaunya mengenai seusatu dan ternyata itu adalah Ayaka. Rahma langsung bangkit dan dia TERKEJUT! AYAKAAAAA!!!! (halah, apa ini.)

Tapi ternyata Ayaka berubah jadi telor.


Bentar.


Emangnya Ayaka effect?

Dilepasnya sarung tangannya, membuat pisaunya menghilang dan berubah menjadi telur juga. Rahma langsung menaruh telur itu di lantai. Sekarang, semua effect sudah terkumpul. Dan Rahma berteori. Ayaka bukan effect, jadi itu ga mugkin Ayaka asli. Rahma melupakan itu dan mencubit pipinya. Dia balik lagi ke kamarnya. Terus dia keluar, dan mendapati kalau dia kembali di ruangan penuh telor itu lagi? Wat. Really.

Padahal disana udah kosong. Ga ada apapun selain pintu ke kamarnya dan kasur di depannya. Mungkin, mengumpulkan semua effect bukan cara untuk keluar dari sini. Diputarnya kembali otaknya. DI depannya, hanya tersisa kasur. Rahma mencoba tidur diatasnya.

'Ini maksudnya apa sih?'

Rahma sibuk berpikir. Kebanyakan berpikir, Rahma malah ketiduran.
.
.
.
.
Mata Rahma perlahan terbuka. Dia masih disana, masih di ruangan itu. Dengan loyo, Rahma keluar dari ruangan itu, menuju kamarnya. dia mengecek benda-benda di kamarnya. Pertama, dia mengecek handphonenya. Tertera disana, jam 08:08. Dia mengecek notification, dan mendapati ada pesan baru di WOLO. Dan pesan itu dari Ayaka.

Ayaka?

Rahma keluar dari kamarnya. Semuanya kembali seperti semula. Rumahnya, dia kembali ke rumahnya. Rahma langsung kesenengan sendiri. Dinyalakannya laptopnya, dan dibukanya yume nikki. Ga ada Masada ga ada Monoe maupun Shitai-san, homescreennya berubah jadi Madotsuki dengan muka troll. Tulisan Start-Diary-Quit juga berubah.

U MAD BRO?-ME TROLL YOU-RAGE QUIT

Rahma hampir membanting laptopnya.



O-WA-RI!

Sorry Ay, beneran sori. Aku keinget waktu Rahma mau bunuh monster di stabbing room soalnya, wakaka. Dan ini hanya cerita iseng. Jangan bunuh aku plis.

Maafkan segala typo, ke-OOC-an, dan kesalahan lainnya. Aku tau alurnya kecepetan, tapi aku males ngedit lagi. Ini hanya cerita random!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar